[Sun] Ryousuke Luce-Solare

Name : Ryousuke Luce-Solare / Wada Ryousuke
Gender : Laki-laki tulen
Status : Murid kelas 1 SMA
Flame : Sun
Birth : 9 Mei
Age : 15 tahun
Height/Weight : 158 cm/58 kg
Character Description :
- Warganegara sekarang Jepang
- Half Jepang-Italia
- Sudah 5 tahun tinggal di Jepang
- Rambut hitam dan lurus, agak panjang
- Mata hitam, kadang terlihat coklat karena ada sedikit campuran di irisnya
- Tubuh proporsional, meski termasuk agak pendek untuk seusianya
- Wajahnya cenderung cantik untuk ukuran anak laki-laki
- Kadang suka memakai kacamata jika berada di kelas

Spoiler:

Like :
- UANG
- Pisang, terutama yang warnanya kuning
- Es krim dan makanan manis (terutama yang ada strawberry)
- Kemampuannya meningkat (cuma untuk kungfu dan biola)
- Tidur
- Orang yang memiliki kemampuan
Dislike :
- Orang yang menyebalkan
- Hantu, lebih baik tidak bertemu
- Serangga, karena menjijikkan
- Tempat gelap, buat apa ada lampu coba
- Pesawat terbang, tempat tinggi kadang menakutkan
Personality :
- Tipe yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan uang
- Jika sudah menemukan orang yang disayang akan benar-benar dijaga dan dilindungi, perhatian pada sekeliling
- Blak-blakan dan terus terang meski kadang ada saat-saat yang diucapkan kebalikan
- Touchy, suka menyentuh orang lain
- Sebenarnya mudah terharu dengan sesuatu
- Sering memasang wajah cool untuk menyembunyikan perasaan
- Cenderung susah berhenti bergerak dan semangat kalau sudah melakukan sesuatu yang disukai
- Menyukai tantangan yang bisa dilihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
Weakness :
- Uang, rela melakukan apapun demi yang satu ini
- Tidak bisa berenang
- Bodoh dalam hal pelajaran, sekalipun sudah berusaha keras nilainya tidak bisa lebih dari standar
- Tempat yang gelap dan hantu
- Ada ketakutan pada ketinggian, meski belum sampai tahap phobia parah
Talented In :
- Pekerjaan rumah tangga
- Biola
- Kungfu
- Stamina dan kekuatan bagus
- Semangat yang tinggi untuk melakukan apapun
Status : Sementara ini sih single
Visualisation : Yamada Ryousuke

Weapon : Biasanya tangan kosong meski terkadang menggunakan tongkat (Toya) yang terbuat dari kayu dengan panjang 170 cm dan diameter 3 cm.

Spoiler:

Animal Box
Name : Resistenza (Tenza) ~> Panda

Spoiler:

Ability :
-With Weapon : Flame akan menyelimuti tubuh, membuat segala serangan yang dilakukan menjadi 2 kali lebih kuat dan lebih cepat selama 3 post bersih dan akan bisa digunakan setelah 3 post bersih lagi. Selain itu selama flame aktif maka kemampuan untuk melakukan regenerasi sehingga penyembuhan luka bisa lebih cepat dapat dilakukan selama 4 post kotor inaktifasi kemampuan meningkatkan serangan. Tidak bisa digunakan selama flame mengaktifasi kemampuan untuk peningkatan kekuatan, jika dipaksa maka flame akan berbalik menyerang sang pemilik flame dan berakibat seluruh luka yang diterima menjadi dua kali lebih berat.
-Without Weapon : Flame akan menyelimuti Tenza, membentuk coat yang akan menyelimuti sang pemilik flame, memiliki kemampuan sebagai barrier sekaligus meningkatkan kemampuan penyembuhan lukanya selama 3 post bersih dan dapat digunakan setelah 3 post bersih.

---

First Role Play :

Timeline : 21 September
Place : Jepang. Harajuku.

"Lima ratus ribu yen... Bisa digunakan untuk apa ya? Beli bahan makanan, lalu sisanya..."

Gumaman tidak jelas itu keluar dari mulut seorang pemuda tanggung yang baru saja melangkahkan kaki keluar dari hotel tempatnya berada semalaman. Hari itu jam menunjukkan pukul sembilan pagi ketika seorang anak lelaki dengan rambut hitam yang sedikit berantakan berada di jalanan Harajuku, melakukan pekerjaannya seperti biasa. Sepasang iris hitam sempat berpindah fokus ketika segerombolan anak SMA berpakaian seragam melintas di dekatnya. Membolos--tidak usah ditanya apa alasan mereka berada di tempat ini. Ah. Memang dibandingkan membiarkan pantatmu menempel di kursi dan memandang bengong cuap-cuap guru di depan yang tak pernah bisa kau mengerti melakukan apa yang dilakukan oleh sang pemuda sekarang tidak pernah terlalu buruk.

Seulas senyuman tipis muncul di wajah sang pemuda. Terkadang ada saat-saat dimana dia berpikir mengenai pekerjaan yang dipilihnya sekarang. Memang tak pernah ada pekerjaan yang lebih mudah daripada apa yang dilakukan dengan pekerjaannya sekarang. Buka baju, biarkan mereka melakukan apapun dan mengerang, usai semua dan paling tidak empat ribu yen telah masuk dengan mulus ke dalam kantung, dan mungkin saja tambahan seribu yen lagi bisa masuk khusus bagi kantongmu. Estremità. Meski kejadian seperti sekarang bisa saja dialami. Seperti menghadapi seorang pria tua yang memiliki hobi aneh dengan benda-benda aneh pula itu. Beruntung dia mendapat kompensasi bayaran yang tidak sedikit.

Sampai kapan?

"Mungkin aku akan bilang kepada Chiyo", gumaman berpikir, penghias tambahan bagi kening yang berkerut nyaris menyatu dan bibir yang mengerucut kesal. Permasalahan utama, berpikir tak pernah menjadi menjadi keahliannya. Melangkah menyusuri jalan di daerah Harajuku, membelok di salah satu gang sempit yang selalu sepi di pagi ataupun siang hari, sungguh suatu suasana yang berbeda jika siapapun melihat pemandangan tempat itu di malam hari. Wanita-wanita dengan make up glamor dan baju minim berada di depan bangunan-bangunan yang menyala warna-warni, para lelaki tampan dengan pakaian formal yang siap menyambut siapapun yang berniat berkunjung ke tempat kerjanya, para pria ataupun wanita yang mencari kepuasan hanya semalam dan mereka yang siap melayaninya. Semua bisa ditemukan di tempat ini.

Dan seorang Wada Ryousuke, atau Ryousuke Luce-Solare--nama lamanya, telah tinggal selama lima tahun di tempat ini dan menjadi salah satu bagiannya.

Pekerjaan adalah pekerjaan.

Hela nafas, memaksa kakinya yang terasa lemah dan tubuh yang gontai menaiki tangga ke lantai dua apartemen kumuh tempatnya tinggal bersama Chiyo. Wanita yang tidak pernah mau dipanggil oleh anaknya sendiri dengan panggilan "Kaasan" ataupun "Madre" hanya karena dia tetap merasa usianya masih 25 tahun. Hahaha, tambahkan 20 tahun lagi maka usia sebenarnya akan bisa kau temukan. Lima tahun berlalu sudah sejak pemuda tanggung itu pindah ke Jepang sebagai akibat dari perceraian kedua orang tuanya. Ayahnya--yang merupakan seorang Italia keturunan Jepang--akhirnya tidak tahan juga dengan hobi istrinya yang seolah memiliki mood tinggi setiap kali melihat lelaki tampan. Cosiii, jangan salahkan kalau sampai hal yang sama menurun pada anak satu-satunya mereka--Ryou. Like mother like daugher, ups, son.

"Aku pulang", sapaan bahasa Jepang setengah sadar yang akhirnya terbiasa diucapkan pula oleh sang pemuda. Melepas sepatunya dan meletakkan sembarang di tempat sepatu yang telah disediakan, berjalan gontai menuju kamarnya. Yang diinginkan oleh sang pemuda sekarang hanya tidur dan beristirahat. Gores-gores luka di punggung dan tubuhnya? Yah, urus itu nanti.

"Ryou..."

"Hmm?", Suara khas yang terdengar memaksa sepasang mata hitam Ryou yang hanya tersisa lima watt menoleh setengah sadar. Gontai dan bersandar di pintu yang memisahkan ruang keluarga dengan koridor depan. Chiyo sudah pulang rupanya, sepertinya kliennya kemaren lebih manis daripada klien Ryou, setidaknya tidak membuat wanita satu itu menjadi nyaris seperti zombie persis seperti yang terjadi pada sang pemuda kini. Ah, benar juga, dia lupa melakukan satu hal. Berjalan mendekati Chiyo dengan mata nyaris terpejam, mengeluarkan empat lembar uang seribuan yen dan meletakkan di atas meja.

"Itu hasil hari ini, Chiyo. Aku akan beli belanjaannya nanti sehabis bangun tidur"

"Ryou"

Panggilan kedua untuk namanya. Otomatis menoleh. Kewaspadaan langsung muncul dalam diri, mata terbuka lebar dengan penuh rasa awas, bersiap membentuk kuda-kuda karena akhirnya menyadari kehadiran seorang asing di dekatnya. Jarak dua langkah darinya dan Chiyo. Bukan suara wanita tapi suara seorang pria. Pria dewasa dalam usia nyaris mendekati 50 tahun namun tetap tampak muda dan gagah seolah waktupun tak bisa mengalahkan keperkasaannya, kini telah berdiri dan menghadap ke arahnya, berdiri tegak. Senyuman lembut yang khas, menghias wajah dengan mata coklat yang selalu tampak ramah, satu hal yang setidaknya ciri fisiknya diberikan ke Ryou kini.

..........

"..........Padre?"

Kenapa datang? Pertanyaan yang jawabannya didapatkan setelah itu. Permintaan Padre-nya agar dia bersekolah di tempat yang selayaknya bersama sebuah kotak aneh yang dikatakan merupakan miliknya semenjak hari itu. Sebuah sekolah baru yang diyakini akan bisa memberi banyak pengalaman bagi sang anak lelaki satu-satunya (Yah, selama pelajaran di sana tidak sulit sih tidak masalah). Tempat yang mungkin saja jauh, tapi mendengar harapan sang ayah apa yang bisa dilakukannya selain mengikuti. Hanya saja ada satu pertanyaan di akhir yang tanpa sengaja terlontar dengan spontan penuh rasa semangat--dan tak akan disesali.

"Apa di sana orangnya kaya-kaya?"

Hanya rasa penasaran lho. Salahkah?

---

OOC : warna olive/zaitun artinya berbicara dalam bahasa Italia
- Estremità : End
- Madre : Ibu
- Cosi : Jadi...
- Padre : Ayah

Kayaknya klo 4 post kotor OP deh (.___.")7 diganti 3 post bersih aja ^_^

Trus yang berubah jadi coat mungkin bisa dimasukin buat defense mode di with weapon aja ' 'a

Mungkin cman itu~

Sudah :3
Ada lagi? Ada lagi?

APPROVED!

Lasc : *gulp* Ryo... hai *senyum gugup*